Wednesday, 25 April 2018

Ajak Pemuda Peduli Lingkungan, MAPASURI UMP Gelar LLAM 2018

Turut serta memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tiap tahunnya pada 22 April, Unit Kegiatan Mahasiswa Mahasiswa Pecinta Alam Surya Rimba Universitas Muhammadiyah Purworejo (UKM MAPASURI UMP) menggelar rangkaian Lomba Lintas Alam MAPASURI 2018 (LLAM  2018) yang memperebutkan piala gubernur pada Jumat-Ahad (20-22/4) di Komplek Halaman Kampus Barat UM Purworejo dan Kawasan Hutan Kota Geger Menjangan Purworejo. Disampaikan Selvie Isna Rojikin Ketua Panitia bahwasanya agenda ini juga sekaligus guna tingkatkan kepedulian terhadap budaya dan kelestarian alam.

“Digelarnya rangkaian acara ini sebagai upaya kami mengajak para pemuda untuk terus tingkatkan kepedulian terhadap budaya dan kelestarian alam di sekitar kita. Terkhusus peserta disini komunitas pecinta alam bisa terus menjadi salah satu pelopor dalam mendukung hal tersebut,”ujar Selvie Isna R.

Lanjutnya, kompetisi ini diawali dengan rangkaian lomba untuk siswa PAUD se-Purworejo dengan bentuk lomba mewarnai dan finger painting pada Jumat (20/4). Diteruskan pada hari selanjutnya dengan penampilan musik serta diramaikan dengan adanya Expo UMKM yang di sekitaran halaman. Lomba lintas alam dilaksanakan pada Ahad (22/4) dengan diikuti oleh 58 tim dengan masing tim terdiri dari 3 orang yang dengan nominasi umum dan pelajar berasal dari wilayah Jawa Tengah dan DIY.  

“Harapan kami melalui kegiatan ini bisa jadi bahan pembelajaran pengurus UKM dalam berkreasi program kegiatan yang dapat turut serta memajukan MAPASURI dan almamater UMP pada umumnya. LLAM ini telah beberapa kali dilaksanakan hanya pada beberapa waktu belakang sempat vakum belum terlaksana. Setelah lama terhenti direncanakan ke depannya agenda ini akan dilaksanakan 2 tahun sekali,”tambah Aldy Riyaldi Ketua UKM MAPASURI UMP.

Ditambahkan dalam sambutannya, Istiqo Agus Wicaksono, S.P., M.Sc. Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan mengharapkan kepada peserta yang merupakan calon penerus estafet kepemimpinan pembangunan bangsa yang akan datang untuk terus menggali ilmu tuk dapat melanjutkan proses pembangunan yang berkelanjutan. “Momen ini sangat penting bisa jadi ajang berjejaring, sharing pengetahuan terkait pengelolaan lingkungan. Ketika lingkungan bagus tertata dari sana dapat dimunculkan objek wisata berbasis alam atau Ekowisata. Dimana selain berolahraga berwisata dapat menikmati keindahan alam. Sehingga ke depan akan dapat dukung Romansa Purworejo tahun 2020,”tambahnya.

Peserta akan melalui rute dengan jarak kurang lebih 17 km-an terbagi dalam 3 pos yang masing-masing terdapat penugasan yakni penanaman pohon, kerjakan soal dan observasi. Pemberangkatan peserta LLAM diberangkatkan secara langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Purworejo Dr. H. Ahmad Kasinu, MM. Beliau menyampaikan atas nama pemerintahan daerah mengapresiasi terlaksananya agenda lomba ini dengan baik yang mana menyentuh pelajar dan pemuda dengan kegiatan-kegiatan yang positif.

“Ini merupakan kegiatan yang sangat positif dengan mengajak pelajar dan pemuda untuk turut peduli melestarikan alam  dan kebudayaan. Paling tidak melalui kegiatan ini peserta dapat bersilaturahmi dan menyerap ilmu baru. Bersilaturahmi dapat dipanjangkan umurnya, dimudahkan segala urusannya dan dilapangkan rezekinya. Mudah-mudahan dapat terus berlanjut dengan terus bersinergi melibatkan banyak pihak,”ungkapnya.

Setelah menyelesaikan rute yang ditentukan, peserta dihibur dengan tampilan musik dan kesenian tari khas kabupaten purworejo yakni tari dholalak yang ditampilkan dari kelompok kesenian Pragata Pituruh.

Adapun hasil kejuaraan Lomba Lintas Alam Mapasuri 2018
Tingkat umum putra :
a.       Juara 1 : PMB Rescue Purworejo (No. 11) dengan skor 762,85
b.      Juara 2 : Elang (No. 08) dengan skor 710,95
c.       Juara 3 : Cakar (No. 01) dengan skor 700,45
Tingkat umum putri :
a.       Juara 1 : Jcrew Yogyakarta (No. 08) dengan skor 705,43
b.      Juara 2 : Green Flash-UNNES Semarang (No. 10) dengan skor 697,70
c.       Juara 3 : Metha Posa – IAIN Salatiga (No. 07) dengan skor 676,93.
Tingkat pelajar putra :
a.       Juara 1 : Crusher – SMAN 9 Semarang (No. 15) dengan skor 713,10
b.      Juara 2 : Gemapala B – SMAN 1 Purworejo (No. 17) dengan skor 711,10.
c.       Juara 3 : Stupa – SMKN 1 Magelang (No. 06) dengan skor 709,07
Tingkat pelajar putri :
a.       Juara 1 : Gemapala C  - SMAN 1 Purworejo (No. 12) dengan skor 818,75
b.      Juara 2 : Mahreen – SMK Penerbangan Adi Sucipto Yogyakarta (No. 01) dengan skor 703,48
c.       Juara 3 : Pals Mega 3 – SMK N 7 Purworejo dengan skor 699,07.

...

Wednesday, 11 April 2018

Semarak Hari Bumi 2018, MAPASURI Gelar Beragam Kegiatan Menarik

Dalam rangka memperingati hari bumi tanggal 22 april 2018, Mapala Surya Rimba akan mengadakan serangkaian acara menarik di Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Bagi kamu yang suka jajanan kuliner khas purworejo, juga pernak pernik menarik dan aksesoris. Ada Expo Budaya dan Kuliner  tanggal 20-22 April 2018 di Lapangan Kampus Barat Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Nahhh.....Buat adik-adik TK dan PAUD, ada lomba finger painting dan mewarnai tanggal 20 april 2018.



Buat kamu yang suka dunia fotografi, bakalan ada foto kontes mulai 22 maret sampai 21 april, yang akan diumumkan pada tanggal 22 April 2018.

Buat kamu yang suka olah raga dan kegiatan alam bebas, bakal ada lomba lintas alam mapasuri piala gubernur tanggal 22 April 2018.



Akan ada juga penanaman pohon tanggal 22 April 2018 sebagai simbol peringatan Hari Bumi.

Selama kegiatan, akan ada panggung hiburan yang akan menampilkan tari tradisional ndolalak, pentas musik, dan pentas seni yang lainya. Pokoknya bakal keren deeeh. . . 

Yang paling penting, bakalan ada jutaan hadiah, paket rafting gratis, dan banyak dorprize buat kamu yang beruntung.

Ayo . . . 
Daftar Segera. . . .
Semua pendaftaran via online ya. . . 
atau dapat ke sekretariat Mapala Surya Rimba 
di gedung UKM lt.1 Universitas Muhammadiyah Purworejo, Jl.K.H.A.Dahlan no 3 Purworejo.
Atau bisa SMS/WA/telp ke (082116962486)



#Akun Resmi Media Sosial MAPASURI
IG: @mapalasuryarimba_
FB: Mapasuri UM Purworejo
Twitter: @mapasuri
Youtube: Mapala Surya Rimba
Blog: mapasuriumpwr.blogspot.co.id
...

Mengenali hewan beracun di Indonesia

Alam Raya Indonesia merupakan nama lokasi penangkaran berbagai satwa beracun. Tepatnya di Desa Sikeben, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Di sini ada tarantula, lipan, dan jenis lainnya yang ditempatkan aman dalam kandang. Dedi Arfianto, pengelola Alam Raya Indonesia, kepada Mongabay mengatakan, tujuan sebenarnya penangkaran ini adalah untuk mengenalkan ke pelajar dan masyarakat luas akan hewan berbisa yang ada di Indonesia. “Selama ini, sebagian besar pelajar kurang paham, seperti apa bahayanya binatang berbisa bagi manusia dan bagaimana mengatasinya jika terkena gigitan. Semua itu, kami sampaikan dalam edukasi di Alam Raya Indonesia,” jelasnya. Menurut Dedi, ada pertanyaan dari para pelajar yang sering dilontarkan misalnya kalau ketemu kelabang bagaimana? Pastinya, jangan dipegang karena bisanya berbahaya. Begitu juga tarantula yang harus dihindari. Juga, larangan memperjualbelikan binatang apa saja untuk dijadikan peliharaan, karena hidup satwa itu di alam. “Itu sebabnya, jumlah binatang berbisa yang ditangkarkan di sini tidak banyak. Hanya contoh saja sebagai bahan pembelajaran, agar dikenali secara umum.”
Tarantula di lokasi penangkaran Alam Raya Indonesia di Desa Sikeben, Sibolangit. Foto: Ayat S Karokaro/Mongabay Indonesia Di Alam Raya Indonesia, ada beberapa jenis tarantuna yang ditangkarkan. AdaRufus Javan Tiger atau Moss Spider yang bercirikan hitam kecoklatan. Selain itu, ada juga lipan dan kumbang. Menurut Dedi, dengan mengetahui karakter satwa, jika kita melihatnya bisa menghindar, bukan membunuh. “Bagi kami niatnya cuma satu, memberikan penyadartahuan kepada generasi penerus banga. Indonesia kayanya flora dan fauna dan kita harus berbagi ruang hidup dengan mereka,” tuturnya.
Kumbang di penangkaran Alam Raya Indonesia di Desa Sikeben, Sibolangit. Foto: Ayat S Karokaro/Mongabay Indonesia Sementara itu, drh. Sari W. Fitrisna, peneliti dari Forum Investigator Zoo Indonesia, mengatakanlipan atauScolopendra giganteaadalah jenis metameric (memiliki sepasang kaki di setiap ruas tubuhnya) berbisa dan merupakan hewanarthropoda. Ia masuk dalam golongan kelas Chilopoda dan keluarga Scolopendridae. Menurutnya, dari berbagai penelitian, hewan ini memiliki racun bernamaSsm Spooky Toxin, yang jika terkena oleh lawan atau mangsanya termaksud manusia yang terkena gigitannya, bisa menyebabkan terjadinya gangguan pembuluh darah. Juga pernafasan, otot, dan sistem saraf. Ini akan fatal, bisa berujung pada kematian jika tidak segera mendapat pertolongan cepat. “Jadi jika kita terkena gigitan lipan, racunnya mengaliri darah, bisa mengakibatkan tertahannya aliran darah ke jantung. Menyebabkan terjadinya gagal jantung yang berujung kematian. Binatang ini sangat unik, walau terlihat cantik dengan kaki-kakinya, namun mematikan jika mengenai racunnya, ” jelas Sari, Rabu (4/4/2018), saat diwawancarai Mongabay.
Dia menyatakan, edukasi soal lipan dan binatang berbisa lainnya perlu dilakukan, selain bisa diantisipasi soal racunnya, juga bisa diawasi pengambilannya di alam dalam jumlah banyak. Biasanya untuk ekspor. Jika tidak ada pengawasan, maka binatang ini lambat laun akan berkurang di alam liar. #Akun Resmi Media Sosial MAPASURI IG: @mapalasuryarimba_ FB: Mapasuri UM Purworejo Twitter: @mapasuri Youtube: Mapala Surya Rimba Blog: mapasuriumpwr.blogspot.co.id Sumber: www.mongabay.co.id ...

Saturday, 7 April 2018

Susi Dipasangi Tag Satelit untuk Memantau Pergerakanya

Susi, seekor hiu paus (Rhyncodon Typus) betina yang terpantau di perairan Kaimana, Papua Barat yang merupakan spesies ikan terbesar di dunia itu mendapat pemasangan tag satelit yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama mitra instansi non pemerintah yang ada di Papua Barat.
Tag satelit dipasang langsung oleh tim gabungan dari Conservation International (CI) Indonesia, Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih (BBTNTC) dan Pemerintah Kabupatem Kaimana. Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi menjelaskan, pemasangan tag satelit dilakukan kepada Susi sebagai bagian dari rangkaian kegiatan survei untuk mempelajari pola migrasi hiu paus sekaligus untuk meningkatkan perlindungan dan pengelolaannya di Indonesia. #Akun Resmi Media Sosial MAPASURI IG: @mapalasuryarimba_ FB: Mapasuri UM Purworejo Twitter: @mapasuri Youtube: Mapala Surya Rimba Blog: mapasuriumpwr.blogspot.co.id ...

Friday, 6 April 2018

Tumpahnya Minyak di Teluk Baklik Papan Mengancam Ekosistem Laut Balikpapan

Kawasan perairan di Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur yang menjadi lokasi tumpahan minyak mentah jenis solar milik Pertamina, merupkan salah satu pencemaran yang terjadi pada ekosistem laut, meski dipastikan bahwa teluk balikpapan bukanlah kawasan konservasi perairan yang dikelola oleh Pemerintah Indonesia ataupun pihak lain penangan terhadap kasus ini perlu dilakukan secara komperhensif dan melibatkan berbagai sumber daya yang ada.

Dikutip dari www.mongabay.co.id Andi Rusandi sebagai Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan menjelaskan, kasus tumpahnya minyak di perairan Kota Balikpapan itu, menjadi bencana yang harus ditangani bersama. Kejadian tersebut, bisa mengancam keberlangsungan ekosistem dan biota laut yang ada di dalam perairan tersebut.

Pict by: www.mongabay.co.id

Keterlibatan berbagai pihak dalam menangani kasus tumpahnya minyak yang terjadi sejak 31 maret 2018 tersebut sangatlah penting. Perlu ada penanganan yang serius terhadap mangrove di area teluk balik papan dan biota apa saja yang telah terdampak dari tercemarnya area teluk balikpapan.


Ikan pesut, mamalia air yang menjadi salah satu korban dampak tumpahnya minyak di teluk balikpapan. Pict by: viva.co.id



#Akun Resmi Media Sosial MAPASURI
IG: @mapalasuryarimba_
FB: Mapasuri UM Purworejo
Twitter: @mapasuri
Youtube: Mapala Surya Rimba
Blog: mapasuriumpwr.blogspot.co.id





...