Alhamdulillahirobbil‘alamin, akhirnya team Mapasuri kembali melakukan pemanjatan di Tebing. Kali ini kami mencoba memanjat di tebing Watu Tedeng.
Watu tedeng
merupakan nama sebuah tebing yang terletak di area wisata Dieng Desa
Jojogan Kec. Kejajar
Kab. Wonosobo Jawa Tengah. Untuk mencapai
lokasi tersebut dari
Pintu masuk Dieng menuju arah telaga warna masuk ke arah
dieng theater mengikuti jalan satu arah sampai menemukan tebing yang menjulang
diantara lahan-lahan penduduk.
Kami berangkat pukul 7.10 dari
basecamp Mapasuri UM Purworejo dengan beranggotakan
4 orang, kendaraan bermotor roda dua, membutuhkan waktu
perjalanan sekitar 4 jam untuk sampai di lokasi Tebing. Awalnya kami belum tahu dimana letak pasti tebing tersebut karena ini baru pertama
kalianya team Mapasuri menjajaki tebing tersebut. Setelah mendapatkan informasi
dan petunjuk jalan yang terpasang kami pun mengikuti
petunjuk tersebut. Dari informasi yang kami dapat dari penjaga loket masuk Dieng mengikuti jalur
menuju telaga warna lalu parkir di lokasi Dieng
Plateu Theater,
kemudian dilanjut dengan jalan sekitar 15 menit. Lalu kami lanjutkan perjalanan
sesuai petunjuk, tetapi setelah sampai di dieng plateu theater kami menanyakan
kembali dimana lokasi Watu Tedeng, sesuai petunjuk yang kedua dari penjaga parkir Dieng Plateu
Theater kita diminta
lurus mengikuti jalan yang satu arah tersebut dengan kendaraan bermotor tanpa
harus jalan kaki. Akhirnyaaaah sesuai petunjuk kami pun tersenyum puas
mendapati tebing yang menjulang di atas bukit di tengah-tengah lahan penduduk dengan
pemandangan bukit-bukit dan pegunungan yang menambah kesan mengagumkan saat
mejajaki tempat tersebut.
Tidak sabar kami bergegas memakirkan
kendaraan di sekitar lahan warga dekat jalan, karena memang di sekitar tidak
ada area khusus parkir. Lalu dilanjut dengan berjalan kaki menyusuri lahan
penduduk dengan jalan yang kecil serasa sedang mendaki gunung :D
Watu Tedeng
yang dipakai untuk pemanjatan terbagi menjadi 2 bagian, masih satu lokasi dan
berdekatan. Tetapi untuk mencapai tebing satunya jalannya awalnya searah
kemudian jalannya terpisah. Kami menuju tebing satunya yang terdapat gua, Tebing
tersebut memiliki 3 jalur. Sewaktu akan memanjat, ternyata tebing tersebut sedang
vakum dan letaknya persis di lahan penduduk yang
akan akan ditanami akhirnya kami pindah ketebing satunya yang cukup lebar dan
memiliki banyak jalur.
Setelah sampai, kami pun dibuat
takjub dengan kondisi tebing. Mungkin karena struktur batuannya juga kali ya
yang terbentuk dari batuan andesit yang memiliki sedikit rongga dan kebanyakan
tebingnya blank. Tetapi terdapat
rekahan memanjang yang bisa digunakan untuk memanjat. Setelah ormed cukup lama
kami pun memilih jalur yang dirasa mudah. Kami memilih jalur nomor 3 untuk
dipanjat.
Kami pun menyiapkan peralatan panjat
yang akan dipakai. Setelah siap, waktunya memanjat. Ternyata wow, yang tadinya kami pikir mudah tetapi yaa lumayan sulit. :D Ditambah
jalurnya yang lumayan basah yang membuat tidak yakin untuk menambah ketinggian.
Kurang 2 runner lagi tapi sudah saya urungkan untuk berganti jalur, seperti
yang sudah dikatakan karena basar dan saya tidak yakin. Saya pun turun sambil cleaning jalur.
Beberapa kali mencoba naik dan mencoba
jalur 3, tetapi belum ada yang top. Jalur
yang kami coba kebanyakan juga basah
karena memang ada tetesan air dari atas, ya mungkin salah satu kendala sehingga
sulit untuk mencapai top dan juga lagi lagi perlu menambah kekuatan otot. :D
Sampai tidak terasa
suara adzan sudah menggema, kami mengakhiri pemanjatan kita kali ini. Kami pun
berkemas-kemas untuk segera pulang agar tidak kemalamam sampai basecamp. (NA)
#Akun media sosial resmi MAPASURI
facebook : Mapasuri UM Purworejo
fans page : Mapasuri
twitter : @mapasuri
instagram: @mapalasuryarimba_
email : mapala_surya_rimba@yahoo.com
youtube : Mapala Surya Rimba
...