Wednesday, 28 April 2021

SOSIAL BUDAYA DIVISI RAFTING

 

SOSIAL BUDAYA DIVISI RAFTING

Kawasan Tempuran Mas berlokasi di Pedukuhan Tlepo dan Pedukuhan Krandegan, Desa Kali Semo, Kecamatan Loano. Dikawasan Tempuran Mas sendiri terdapat sebuah jembatan dengan panjang 120 M. Batas wilayahnya yaitu batas timur Krandegan, barat Gembulan, utara Mudal rejo, selatan Loano wetan dan memiliki jumlah warga kurang lebih 400 orang


Rata – rata pendidikan masyarakat di kawasan tempuran mas sampai ke jenjang SMP, SMA / SMK bahkan Kuliah dan khususnya di dusun Tlepo sendiri terdapat perpustakaan  dan TPQ yang dikelola pemuda pemudi karang taruna dan Ibu Etik selaku mantan kadus Tlepo. Mata pencaharian warga sekitar tempuran mas mayoritas petani, buruh serabutan, dan pencari batu, untuk hasil buminya tersebut akan dijual kepada perorangan maupun pengepul . Kawasan tempuran mas sendiri memiliki puskesmas terdekat yaitu puskesmas maron dengan jarak tempuh antara tempuran mas ke puskesmas kurang lebih 1 km. Dari segi keagamaan mayoritas masyarakat tempuran mas beragama Islam dan disekitar kawasan tersebut terdapat 1 masjid dan 1 mushola


Sungai bogowonto yang terletak di kawasan Tempuran Mas mempunyai sejarah yang cukup unik dimana pada jaman dahulu di daerah tersebut ditemukan sebuah emas berupa kendil, kemudian emas tersebut disimpan di museum, dari situlah nama tempuran mas berasal

Jembatan Tempuran Mas dibangun tanggal 11 Mei 1995, sebelum jembatan tersebut dibangun alat transportasi untuk menyeberang warga sekitar yaitu menggunakan gethek yang di operasikan oleh Mak Timus beserta keluarganya dengan tarif seikhlasnya, di lokasi tersebut Mak Timus juga membuka warung yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman yang biasa digunakan untuk istirahat pada saat melakukan latihan arum jeram.


Untuk tradisi adat istiadat dikawasan tempuran mas seperti memperingati bulan Sura dengan ritual mandi disungai pada malam Jumat Kliwon, bulan Muharam yang bertepatan pada 10 sura, ziarah makam Mbah Nyai Tlepo serta pengajian setiap Ahad Wage dan Jumat Kliwon, sampai sekarang masih dilakukan


Desa Penungkulan berada di kecamatan gebang dengan batas wilayahnya yaitu batas timur Sendang Sari, barat Sido Leren, utara Guntur, selatan Ndumpo. Desa Pneungkulan memiliki warga kurang lebih sekitar 2000 jiwa. Rata rata pendidikan masyarakat di desa Penungkulan sudah sampai SMP, SMA / SMK dan Kuliah. Mata pencahariaan Masyarakat didesa Penungkulan rata-rata sebagai petani. Tanaman yang biasa ditanam berupa padi, pohon kelapa, dan pohon pisang. Untuk hasil panennya sendiri ada yang dikomsumsi sendiri dan ada juga yang dijual ke pengempul.

Fasilitas kesehatan didesa Penungkulan yaitu bidan, polindes, dan puskesmas terdekat yaitu puskesmas bener dengan jarak tempuh antara strart point ke puskesmas berjarak kurang lebih 1 km, dari segi keagamaan mayoritas masyarakat Penungkulan beragama Islam dan dikawasan tersebut terdapat tempat ibadah 1 masjid dan 4 mushola.

Untuk adat istiadat didesa Penungkulan sudah tidak pernah dijalankan tetapi untuk tradisi keagamaan seperti pengajian, Fatayat, muslimah dan tradisi kesenian seperti Hadroh dan kuda lumping sampai sekarang masih dilakukan

 

Sumber :

 1. Ibu Wariyanti ( Warga Pedukuhan Tlepo )

 2. Ibu Etik ( Ibu RT Pedukuhan Tlepo )

 3. Mak Timus ( Pedagang setempat )

 4. Ibu Sadiyah ( Warga Desa Penungkulan )

 

No comments:

Post a Comment