CERITA PERJALANAN : PEMETAAN DAN EXPLORE GOA SIBODAK DAN GOA SEMAR
Assalamualaikum,, sebelumnya perkenalkan namaku Dhea Wahyu Yulia Putri aku mahasiswa program studi Bahasa Indonesia semester tiga, yang kebetulan aku bergabung di UKM MAPASURI.
Kali ini aku akan membagikan kisahku dan teman-teman mengikuti salah satu kegiatan di Mapala yaitu kegiatan susur goa. Pada tanggal 20 November 2020 aku dan teman teman berangkat menuju basecamp. Kali ini kami akan memasuki goa Sibodak dan goa Semar yang berlokasi di Desa Donorejo Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Setelah perjalanan 40 menit, kami sampai di basecamp dan langsung membereskan peralatan dan bersiap-siap untuk pelaksanaan besok pagi, setelah itu melanjutkan review materi dan kemudian kamipun beristirahat, karena cukup excited aku kesulitan tidur karena membayangkan bagaimana besok ketika aku masuk kedalam goa.
Proses saat menuruni goa sibodak |
Memasuki hari pelaksanaan tanggal 21 November aku bangun pukul lima pagi, setelah itu lanjut TC dan juga sarapan. Pagi itu aku sangat bersemangat kerena di hari pertama akan masuk ke goa sibodak terlebih dahulu. Sekitar jam 8 kami berangkat menuju lokasi dengan berjalan kaki dan sampai di lokasi pukul 08:15. Setelah sampai di lokasi rasa semangat dan excited tiba-tiba meredup, rasa itu berubah menjadi rasa gelisah gundah membuat jantung tak berirama. Ternyata kedalaman goa tersebut sekitar 25m dan itu vertikal. Setelah peralatan dipasang aku menunggu giliran untuk masuk kedalam goa, tanpa disadari setelah menunggu cukup lama tiba giliranku. Saat memakai set SRT aku belum merasa takut, tapi saat sudah berada di mulut goa rasa takut itu bertambah menjadi 100x lipat lebih besar, apa lagi saat akan melepas kuncian. Untuk mengatasi rasa takut, aku mencoba meyakinkan diri agar cepat segera turun dengan berbisik di dalam hati, " ayoo.. bisaa dibawah nanti bertemu jodoh". Akhirnya setelah beberapa menit aku sampai di dalam goa, selanjutnya aku dan teman-teman melanjutkan latihan pemetaan goa. Suasana di dalam goa gelap, berlumpur, banyak terdapat kelelawar, ada beberapa hewan, dan juga terdapat beberapa fosil. Disana juga terdapat banyak ornamen yang menakjubkan.
Setelah selesai pemetaan aku dan teman-teman bergegas untuk naik kembali karena keadaan hujan dan sudah sore. Saat tiba giliranku naik, aku bergegas untuk memasang alat dan naik ke atas, ketika sudah di tengah lintasan aku merasa cukup lelah dan memotivasi diri "ayo bisa.. cepat naik.. diatas ada jodoh dan ayam geprek..". Setelah berhenti beberapa menit aku lalu melanjutkan naik keatas. Saat akan memegang ujung tali aku kesulitan untuk naik dan memasang pengaman tapi dengan sekuat tega akhirnya berhasil dan bisa naik dengan selamat. Setelah semua naik aku dan teman-teman membersihkan alat dan bergegas menuju basecamp. Sampai di basecamp sekitar 18:10 keadaan disana hujan deras, ada yang membersihkan alat dan ada yang memasak untuk makan malam. Jam 19.30 malam dan dilanjutkan briefing, setelah itu aku dan teman-teman istirahat.
Moment saat akAn memasuki goa sibodak | |
Hari kedua pelaksanaan tanggal 22 November 2020 diakibatkan kelelahan dan udara yang cukup dingin aku bangun terlambat pukul 05.30, namun tidak hanya aku tapi hampir semua kesiangan termasuk korlap yang biasanya setiap pagi membangunkan peserta dengan suara merdunya hingga kami mampu terbangun dari indahnya mimpi. Seperti biasa di pagi hari diawali dengan TC dan sarapan selanjutnya kita berdoa sebelum berangkat ke lokasi. Kali ini aku akan memasuki goa Semar yang terletak di Desa Tlogoguo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Aku dan teman-teman berangkat kesana menggunakan sepeda motor karena lokasi cukup jauh sekitar 15 menit dari basecamp. Setelah dilokasi kami langsung mempersiapkan peralatan dan siap-siap untuk masuk. Saat itu di hari pertama dan kedua aku menjadi pointer, aku yang berada di depan saat pemetaan berlangsung. Lokasi didalam goa semar berair, gelap, terdapat kelelawar dan hewan kecil lainnya. Sama seperti goa lainnya goa semar memiliki banyak ornamen yang menakjubkan dan indah. Saat pemetaan berlangsung terdapat chamber yang mengharuskan aku sebagai pointer masuk kedalam hingga ujung untuk memaksimalkan hasil pengukuran. Saat itu aku berfikir chamber itu tidak dalam, namun setelah dipasang peralatan agar aku aman aku masuk kedalam chamber dan tanpa disangka kedalaman air tersebut hampir sebahu. Ketakutan mulai muncul, hati mulai tak tenang, dan aku mulai membayangkan "bagaimana jika ada buaya di dalam air?, bagaimana jika ada ular masuk kedalam bajuku?, bagaimana jika ada kalajengking masuk sepatu bootku?", dan bayangan tentang hewan hewan menakutkan lainnya. ditambah teman teman yang bertugas sebagai shooter sempat mengalami kendala karena leser meter eror sehingga membuatku semakin lama berdiam didalam chamber. Setelah pemetaan selesai kami keluar dan bergeges menuju basecamp sekitar pukul 14.30. Sampai di basecamp kami membersihkan alat dan selanjutnya kembali ke kampus.
Demikian sedikit cerita pengalamanku saat masuk kedalam goa vertikal dan goa horizontal. Semoga dilain waktu dapat berkesempatan mengunjungi dan memasuki goa-goa lainnya. Sekian dan terimakasih telah membaca
No comments:
Post a Comment