Goa Sibodak dan Goa Ngobaran
Goa Sibodak merupakan goa vertikal
yang memiliki kedalaman 28 meter yang terletak
di Dusun Katerban,
Desa
Donorejo, Kaligesing, Purworejo. Wilayah ini berbatasan dengan Desa Kaligono
dan Hulusobo di sebelah barat, Desa Girimulyo dan Provinsi DIY di sebelah
timur, Desa Tlogoguwo di sebelah utara, dan Desa Jatirejo serta Desa Somongari
di sebelah selatan. Donorejo terbagi menjadi empat dusun, yaitu Katerban,
Denansri, Jogowono, dan Rejosari. Asal usul nama Goa Sibodak yaitu jika dilihat
dari atas Goa Sibodak tempak seperti tempat beras bodak, maka dari itu diberi
nama Goa Sibodak.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari
masyarakat di desa ini selalau memaksimalkan penghasilan dari kebun, seperti
memanen buah durian, kelapa, ada yang berternak kambing berdagang, dan ada yang
menjadi buruh serabutan. Di wilayah keligesing ini terkenal sebagai wilayah
yang kaya akan buah seperti durian dan manggis, jadi saat musim buah ini
datang, maka penduduk desa pasti berjualan durian ke pasar. Karena rata-rata
warga desa ini bersekolah hanya sampai jenjang SLTA/sederajat, bahkan hanya
sampai jenjang smp hak ini disebabkan karena keterbatasan ekonomi. Untuk pemuda
di dusun ini rata-rata pergi merantau ke luar kota, jadi di desa ini kurang
aktif dalam bidang kemasyarakatan. Desa Donorejo ini meiliki fasilitas
kesehatan seperti Puskesmas Pembantu Kesehatan, dan ada juga puskesmas tetapi
berada di Kaligesing. Penduduk di desa ini rata-rata menganut Agama islam. Desa
ini atau wilayah di kaligesing ini memiliki makanan khas yaitu gembel, gembel
adalah makanan yang terbuat dari pati singkong yang dalamnya terbuat dari
sambal tempe.
Dibalik keindahan gua dengan kedalaman kurang lebih 20 meter yang
dimiliki Goa Ngobaran, Goa ini memiliki sejarah, sejarah tentang goa ini
populer dan diketahui oleh para orang tua. Jadi pada zaman dahulu ada seseorang
yang bernama Kyai Hajar, beliau adalah seorang kyai yang hidup sendiri di
tengah hutan kaligesing sampai tua. Tidak seperti orang tua pada umumnya, yang
meningal diumur kurang dari 100 tahun. Saat ia berumur 116 tahun ia belum
dipanggil juga oleh yang maha kuasa. Kemudian pada saat musim kemarau ia
mengumpulkan dan mencari kayu di tengah huan itu kemudian setelah banyak
kemudian ia bakar kayu tersebut. Setelah api besar ia memutuskan untuk bunuh
diri, dengan cara masuk ke dalam perapian. Karena saat bunuh diri ini berada di
atas gunung di antara perbukitan goa ini, maka dari itu goa ini diberi nama Goa
Ngobaran. Awal mula gua ini terkenal setelah Goa Seplawan ditemukan olah Dr. Cow
dan seorang dari China sama salah seorang ahli geografi dari bandung, Budi Hartono
pada tahun 1980.
Di Desa Donorejo ini masih banyak
kesenian seperti hadroh, kemudian ada arak-arakan, jaranan, ndolalak, dan
wayang. Kesenian seperti ini masih di lestarikan didesa ini hal ini bertujuan
agar kebudayan tidak hilang tertelan oleh zaman.
Goa
Sikantong
Goa Sikantong merupakan salah satu goa
horizontal dan berair yang terdapat di Desa Tlogoguwo. Tepatnya di Dusun Sibentar,
Kaligesing, Purworejo di daerah wisata taman batu, yang hampir dan menjadi perbatasan
dengan wilayah Kulon Progo. Dusun Sibentar sebelah barat berbatasan dengan
wilayah Sibentar, kemudian sisi sebelah selatan berbatasan dengan wilayah Donorejo,
dan sisi sebelah utara adalah Desa Purbowono. Warga di desa ini kira-kira sebanyak
1000 kk terdapat di desa ini.
Di desa ini masyarakatnya sangat bermacam-macam
dalam memenuhi perekonomian mereka, rata-rata warga desa ini banyak yang jadi
petani, peternak kambing, buruh. Di samping itu karena banyak orang yang
mmelihara dan sekaligus berternak kambing jenis etawa, maka di desa ini pun
juga membuat olahan susu, seperti susu murni, atau dijadikan susu rasa, pilihan
lain biasanya dibeli oleh tengkulak yang datang. Rata-rata pendidikan yang
dimilki olah masyarakat di desa ini hanya sampai SLTA/sederajat dan ada juga
yang berhenti di jenjang smp. Fasilitas kesehatan desa ini berada di Pandan Rejo,
kira-kira berjarak 3-4 km, sedangkan sistem kepercayan didesa ini masih sama
dengan desa yang sebelumnya, kebanyakan memeluk Agama Islam dan yang paling
dicari-cari pengunjung ketika datang ke sini adalah mencari makanan, desa ini
memiliki makanan khas yaitu gembel dan geblek sengek makanan yang menjadi
incaran siapapun yang berkunjung ke wilayah kaligesing ini. Dan desa ini juga
ada keseian tradisional wayang, hadroh, dan ndolalak.
Di wilayah kaligesing ini banyak
sekali tebing batu bahkan gua yang ditemukan awal pertama kali adalah Goa Seplawan
dan banyaknya mahasiswa yang ke daerah sini untuk mengeksplor. Salah satu gua
di desa ini adalah Goa Sikantong, goa horizontal yang berair dengan kedalaman
kurang lebih 53 meter. Goa ini memiliki sejarah yang ada kaitanya dengan
pewayangan di indonesia. Goa ini adalah tempat wisata jadi sebelum masuk ke Goa
Sikantong, harus membayar tiket sebesar Rp 5.000. Harga yang murah untuk menyaksikan
keindahan alam di sana. Goa Sikantong biasanya dibuka pada pukul 08.00 WIB dan
ditutup pukul 18.00 WIB. Goa ini memiliki peraturan yang harus dipatuhi oleh
setiap orang yang datang berkunjung ke sini, yaitu tidak boleh berkata kotor
jika sedang eksplore di goa ini, tutur kata mas Ajik. Yang
masih menjadi masalah atau pikiran orang di desa ini adalah karena wilayah
mereka banyak tempat wisata ini dan mereka bingung bagimana cara memperkenalkan
tempat ini ke masyarakat luas. Masyarakat di Tlogoguwo sendiri masih sangat
erat dengan perayaan hari besar Islam seperti, muludan, suranan, untuk kesenian
yang masih ada ndolalak, kuda lumping dan hadroh.
Sumber : Mbah Cokro, Mama Sri, dan Mas Ajik